Pelanggan
Newcrest adalah salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia yang beroperasi di Australia, Papua Nugini, dan Indonesia. Newcrest memiliki dan mengoperasikan tambang emas bawah tanah Cadia Valley di New South Wales, Australia. Situs ini menghasilkan sekitar 600.000 ons emas dan 62.000 ton tembaga setiap tahun.
Permasalahan
Tambang bawah tanah, khususnya gua ambrukan, merupakan aset berharga yang dapat digunakan selama puluhan tahun setelah pengembangan awal. Sebagai operator tambang, sangat penting agar produktivitas aset ini tetap setinggi mungkin, guna memaksimalkan nilai dan umur produksinya.
Newcrest mendapati bahwa pemuat Load Haul Dump (LHD) mereka telah menjadi hambatan operasional tambang mereka, sehingga berpotensi mengurangi produktivitas dan efisiensi penambangan karena kemacetan dan kurangnya pemanfaatan sistem penanganan material. Melalui keterlibatan dengan Deswik, diidentifikasi bahwa alat pengiriman LHD real-time khusus dalam gua ambrukan berpotensi mengurangi masalah ini. Sebelum membangun sistem semacam itu, penting untuk menunjukkan bahwa sistem ini akan lebih unggul daripada proses perencanaan manual yang ada saat ini.
Solusi
Setelah berkonsultasi dengan Newcrest dan memahami sistem gua mereka, Deswik mengembangkan alat optimasi yang mampu mengatur dan mengirim armada pemuat LHD berdasarkan keadaan gua secara real time. Solusi ini meminimalkan kemacetan, cocok dengan kemampuan sistem penanganan material bawah tanah sekaligus memenuhi kendala geoteknik.
Deswik kemudian membangun alat simulasi peristiwa terpisah yang terperinci yang dapat mensimulasikan keadaan gua secara real time selama periode 24 jam. Simulasi dijalankan menggunakan alat optimasi maupun output proses perencanaan manual yang ada untuk pengambilan keputusan pengiriman. Simulasi ini mampu menguji dinamika variabel operasional sehari-hari terhadap kedua proses tersebut, sekaligus membuktikan nilai tambah yang ditawarkan oleh alat optimasi real-time.
Manfaat
Simulasi tersebut menunjukkan potensi peningkatan produktivitas tambang sebesar 10%, yang memberikan justifikasi yang cukup untuk melanjutkan konfigurasi dan penerapan alat penyebaran armada real-time yang terintegrasi sepenuhnya. Alat ini telah berkembang menjadi alat optimasi pertambangan bawah tanah paling canggih di dunia, yang disebut ORB, yang telah memberikan peningkatan produktivitas tambang sebesar 20%.